Prahara Cinta Segitiga,Merenggut Nyawa Seorang GURU SMA Di Pontianak

Ahmad Irwanda (29), Guru Seni Budaya di satu diantara SMA Negeri di Pontianak tewas setelah menjadi menjadi korban penusukan Higinus Dhichy Putra (23), Selasa (29/11/2016) sekitar pukul 16.30 WIB di rumah kost Jl Ilham Gg Ilham 2, Kota Baru, Pontianak Kota.



Motif pembunuhan diduga pelaku cemburu setelah memergoki mantan pacarnya, Rosalina sedang berduaan dengan lelaki lain, yakni Ahmad Irwanda di tempat kos Rosalina, Jl Ilham Gg Ilham 2 tersebut.


"Pelaku cemburu karena teman wanitanya yang telah pacaran selama 6 tahun dengan dia dan bahkan kedua orangtua sudah mengetahui hubungan mereka, tapi ternyata memiliki pacar baru, yakni korban," kata Kapolresta Pontianak Kombes Pol Iwan Imam Susilo saat dikonfirmasi Selasa (29/11/2016) malam.

Korban menderita dua luka tusukan benda tajam pada dada dan perut.
"Pelaku berhasil diringkus oleh warga setempat bersama anggota kita yang langsung meluncur ke TKP, tak beberapa lama setelah kejadian," ujar Kapolresta.


Menurut Iwan, saat ini tersangka masih diperiksa. Jika terbukti tindakannya terencana, maka akan dikenakan pasal perencanaan yakni pasal 338 atau 340 KUHP.

Nenurut seorang saksi mata, penghuni kost Gg Ilham 2 kepada petugas kepolisian, sore itu sekitar pukul 15.30 dirinya pulang ke rumah kost langsung masuk kedalam kamar. Tak lama kemudian terdengar suara teriakan dari kamar sebelah.

Mendengat teriakan, saksi kemudian keluar untuk mengecek suara tersebut dan mendengar pertengkaran dari dalam kamar Rosalina, dan ia mendengar suara, "Kau tu pencuri, keluar sana...!!!".


Selang beberapa waktu korban dan pelaku sama-sama keluar dari kamar kemudian terjadi cekcok mulut.

Tiba-tiba saksi melihat korban terbaring dengan luka tusukan di bagian perut.

Pada saat saksi hendak melerai perkelahian, pelaku menggertak, "Kau siape, mau kena juga kah?".
Akhirnya saksi urung melerai perkelahian dan melihat pelaku kembali menikam korban kebagian dada sebanyak satu kali.

Selanjutnya pelaku menyuruh saksi keluar dari rumah kemudian pelaku mengunci pintu rumah kost dari dalam.

Saksi lalu memanggil warga sekitar untuk menolong korban sekaligus menangkap pelaku yang masih berada didalam rumah kost bersama Rosalina.

6 Tahun Pacaran
Dhichy mengaku telah enam tahun berpacaran dengan Rosalina, sebelum akhirnya putus selama enam bulan terakhir.

Ia mengaku, hubungan mereka berdua telah diketahui oleh orangtua masing-masing.
"Orangtua udah saling kenal, saya merasa bertanggungjawab jaga dia. Saya pasrah sudah dengan kejadian ini," ujar Dhichy, mahasiswa asal luar daerah yang bertempat tinggal Jl Danau Sentarum Komplek Sentarum Sejahtera 3 Pontianak.

Dhichy menceritakan, sesaat sebelum kejadian, ia mendatangi kost mantan pacarnya di Gang Ilham Kota Baru.


Sampai di kost ia melihat mantan pacarnya berduaan dengan seorang lelaki.


Mantannya, Rosalina mengaku bahwa lelaki tersebut merupakan pacarnya.
"Dia bilang itu pacar aku, si cowok berdiri kayak mau nantang nolakkan saya, kami tolak-tolakan," kata Dhichy.

Saat terjadi dorong mendorong, mantan pacarnya melerai mereka, namun ia terjatuh.
Dhichy kemudian mengambil pisau saat bangun terjadi tarik-tarikan hingga akhirnya ia menusukkan pisau ke tubuh korban

Korban selanjutnya dibawa di RS Mitra Medika, namun meninggal di perjalanan.
Kemudian jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Anton Soedjarwo untuk divisum, Selasa malam.
Selesai visum, jenazah dimasukan kedalam ambulance, dan selanjutnya diantar ke rumah duka di Jalan RE Martadinata Gg Cempaka Indah Rt001/012 Sei Jawi Dalam Pontianak Barat.


Ibu korban, Nuraini (52) menuturkan, jenazah anaknya akan dimakamkan Rabu (30/11/2016).
"Setelah diautopsi di RS Soedarso jam 08.00, selesai itu baru dimakamkan," tuturnya lirih.
Menurut Nuraini, awalnya ia diberi tahu kalau anaknya kecelakaaan.

"Yang nolong anak saya nelpon, bilang anak saya kecelakaan. Mungkin biar saye ndak terkejut. Jadi saya cepat-cepat kemari," katanya saat ditemui di RS Bhayangkara semalam.
"Ketika saya temui, anak saya sudah meninggal. Katanya berkelahi di kost-kostan di Kota Baru," imbuh ibu korban.

Menurut Sekretaris RT 07/RW 30, Basidi saat ditemui di rumahnya, saat kejadian, ia tidak berada di lokasi.

"Saya lagi di Jalan Perintis, jadi saya hanya mendapat cerita dari warga sekitar kost," katanya.


"Warga mendengar teriakan minta tolong, lalu warga mencoba mendobrak pintu. Namun ditahan, tersangka keluar dengan membawa pisau dan mencoba melarikan diri. Melihat pisau warga takut," katanya.

"Namun akhirnya ditangkap, setelah warga meneriaki dengan kata maling, dan juga ditangkap oleh polisi juga," ujarnya.


Pacar korban Ahmad Irwanda tampak syok ketika tahu pacarnya itu meninggal.
"Ditusuk dua kali, saya aja kena, ndak ada perlawanan," ucap Rosalina lirih. (doi/hdi/mg2)

 sumber resmi : Tribunpontianak.co.id

Postingan terkait: